TANYA
Gus Massar yang saya hormati. Akibat pandemi COVID-19, bisnis tour and travel saya ambruk. Akibatnya, istri saya tidak lagi mau tinggal bersama dan memilih kembali ke rumah orang tuanya. Dan yang lebih membuat saya terpukul adalah dia menyampaikan surat gugatan cerai kepada saya dengan alasan saya tak mampu lagi menafkahi dirinya dan juga membiayai sekolah anak-anak kami.
Kami sudah 10 tahun menikah. Saat bisnis masih berjaya, saya selalu menuruti apa yang menjadi keinginan isteri saya. Kini dia tega meninggalkan saya begitu saja hanya karena materi. Padahal saya berharap dia tetap ada di samping saya, menjadi penyemangat dalam memulai usaha baru. Saya sangat putus asa dengan situasi ini. Kini saya harus memulai semuanya lagi dari nol.
Setya Budi, Bandung
JAWAB
Pak Setya Budi, saya turut prihatin dengan apa yang sedang Anda alami. Anda ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Dalam kondisi terpuruk, Anda boleh sedih, kecewa dan bahkan menangis, tapi jangan berlarut-larut. Bersedihlah sewajarnya karena itu normal bagi manusia. Terus menerus meratapi kemalangan dan menyalahkan keadaan justru akan melupakan apa yang harus dilakukan berikutnya. Apa yang terjadi saat ini jadikanlah pelajaran dan ambil hikmah di dalamnya. Susun strategi ke depan untuk bangkit kembali. Fokus ke pemulihan usaha Anda. Saya akan membantu Anda agar isteri bisa bersama lagi dengan Anda dan usaha perlahan membaik kembali. Silahkan hubungi saya. Salam.