TANYA
Ustad Massar yang saya hormati. Salam sejahtera untuk kita semua. Saya memiliki anak laki-laki tunggal berusia 23 tahun yang lulus kuliah jurusan bisnis dan mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) dari The George Washington University, Amerika Serikat. Suami saya memiliki tiga perusahaan dan ingin agar anak kami ini memegang salah satu perusahaan setelah lulus kuliah. Namun, yang terjadi adalah anak kami menolak. Dia sering kabur menghilang dari rumah. Padahal dulu sebelum kuliah dia sudah bersedia dan berjanji untuk mau membantu mengelola perusahaan setelah lulus. Di rumah kalau saya ajak bicara tentang perusahaan, dia cepat-cepat pergi ke luar mengendarai mobil dan pergi entah kemana. Dia seperti menghindar dan berusaha mengalihkan pembicaraan.
Terakhir kali saya melihat postingan di akun instagram dia sedang berlibur di Thailand bersama seorang bule perempuan. Kalau saya menelepon, dia hanya mengangkat sebentar lalu menutupnya. Dia hanya menjawab, “Mama gak perlu khawatir. Aku sedang nongkrong bareng temen.” Saya merasa cemas dan panik kalau terjadi apa-apa dengan anak kami. Sebagai orangtua, kami menginginkan yang terbaik bagi masa depan anak kami. Apalagi setelah pandemi, profit perusahaan semakin naik dan prospek semakin bagus. Apa yang harus saya dan suami lakukan, Ustad? Saya berharap Ustad mau membantu.
Michelle Vincentia, Jakarta Utara
JAWAB
Ibu Michelle, salam sejahtera untuk kita semua. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah jangan terlalu memberikan pressure berlebihan terhadap putra Anda. Di usia yang masih muda, mungkin anak Anda masih ingin menikmati kebebasan setelah lulus kuliah. Bagi yang serius menimba ilmu, kuliah dengan seabrek mata kuliah dan tugas, tentu tidak mudah. Anda tidak perlu khawatir. Untuk Langkah selanjutnya, Anda dan suami bisa datang ke tempat saya. Salah satu dari kalian berdua akan saya beri tugas. Jadi nanti akan saya lihat, kalau emosi Anda sudah stabil, tidak panik, cemas atau sedih, Anda bisa jadi perantara untuk mengambil peran melaksanakan tugas itu. Tapi kalau tidak, suami Anda yang akan saya beri mandat mengerjakan tugas itu. Saya jamin, putra Anda akan segera pulang dan bersedia mengelola perusahaan suami Anda. Salam.