TANYA :
Assalamualaikum wr wb
Ustad Massar yang saya hormati. Saya istri simpanan seorang anggota Dewan. Dari hubungan kami tersebut lahirlah putri kami yang sekarang menginjak umur 10 tahun. Di saat putri kami sedang banyak membutuhkan biaya untuk pendidikan, suami mulai jarang mengunjungi saya lagi. Meskipun saya sudah dibelikan rumah di kawasan elit dan juga mobil untuk antar jemput anak sekolah, anak saya sering melihat teman-temannya yang diantar jemput oleh ayahnya. Hal ini menjadikan anak saya sering bertanya tentang ayahnya. Bagaimana agar suami saya lebih perhatian pada kami?
Rani-Jawa Barat
JAWAB :
Ibu Rani, saya sudah sering menyampaikan dan menghimbau para perempuan dan ibu rumah tangga agar mereka punya tambahan pemasukan (income) sendiri sehingga tidak terlalu mengandalkan pemberian suami. Kenapa begitu? Manusia bisa berubah seiring berjalannya waktu. Meskipun tidak semuanya begitu, seorang suami bisa saja tertarik dengan perempuan lain lalu pergi. Seorang suami juga manusia biasa yang sewaktu-waktu bisa meninggal dunia. Kasus-kasus KDRT yang menimpa istri juga sering terjadi akibat dari ketidakseimbangan relasi kuasa di mana suami merasa sebagai pemberi nafkah berupa materi sehingga berani memperlakukan istri dengan kasar dan semena-mena.
Beberapa artis wanita yang menjadi klien saya untuk berkonsultasi, meskipun suaminya pengusaha kaya, mertuanya konglomerat, tapi mereka juga membuka usaha sendiri. Bahkan ada yang masih sibuk syuting film padahal kalaupun mereka tidak bekerja, uang sudah melimpah dari suaminya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda nanti punya bisnis sendiri, punya usaha sendiri, entah melalui jual beli online atau toko yang secara fisik ada. Bisa juga bisnis yang lain yang cocok dengan faktor-faktor lainnya yang mengundang hoki. Tidak harus Anda yang terjun mengelola langsung. Anda bisa membayar orang lain untuk membantu Anda. Merekrut pegawai dan karyawan.
Tentang masalah Anda, perlu juga dipikirkan status anak Anda dari pernikahan ini. Sudah menjadi resiko, dan ini sebetulnya harus sudah Anda pertimbangkan sebelum memutuskan menjadi istri simpanan bahwa suami Anda juga suami wanita lain yang mungkin juga punya anak-anak yang harus dinafkahi. Saya tidak menyalahkan Anda atau menyalahkan suami Anda karena kalian sudah sama-sama dewasa dan sudah sepakat mengambil pilihan berikut resikonya. Itulah sebabnya saya sering mewanti-wanti para perempuan lajang untuk lebih baik menikah dengan laki-laki single entah perjaka atau duda ketimbang menikah dengan lelaki yang sudah beristri. Tapi itu hanya sekadar himbauan. Tentu saya tidak ingin menghakimi, menyalahkan, apalagi melarang pilihan masing-masing individu.
Dalam hal ini, saya akan menawarkan solusi yang bisa menguntungkan semua pihak karena ini menyangkut masa depan Anda, putri Anda, suami Anda, dan tentu saja istri dan anak-anak suami Anda dari pernikahan terdahulu. Ini sudah bukan lagi masalah “saat ini” tapi terkait dengan “masa depan”. Dengan begitu, konflik pembagian aset, rebutan hak waris serta harta gono gini di kemudian hari bisa diantisipasi dan diminimalisir sejak sekarang. Segera hubungi saya melalui email atau nomor telepon admin untuk bertemu langsung dengan saya.
Salam.