TANYA
Selamat pagi, Gus Massar. Semoga Gus Massar sekeluarga sehat selalu. Ijinkan saya menceritakan masalah keluarga saya dengan harapan menemukan jalan keluar. Saya akhir-akhir ini sering bertengkar dengan suami saya karena beda pendapat. Suami saya seorang manajer di perusahaan yang berisi para konsultan desain, tata kota, dan arsitek rumah yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Suatu hari, perusahaan suami saya bekerjasama dengan perusahaan pengembang untuk melaksanakan proyek pembangunan perumahan mewah. Di sinilah awal mula suami saya mengenal direktur pelaksana dari perusahaan pengembang tersebut.
Dari perkenalan tersebut, muncul kelakar yang mengarah pada perjodohan anak. Saya dan suami memang memiliki anak laki-laki. Anak kami ini adalah anak tunggal satu-satunya. Dia bekerja satu perusahaan dengan suami sudah dua tahun ini sejak lulus kuliah jurusan arsitektur. Anak kami memang termasuk good looking. Wajahnya ganteng dan gagah mewarisi genetik suami saya. Sedangkan direktur perusahaan pengembang memiliki anak perempuan yang cantik. Entah kenapa obrolan yang awalnya bercanda tentang perjodohan menjurus ke persoalan serius yaitu direktur tersebut memang ingin memperkenalkan putrinya pada anak saya. Kami akhirnya saling berkunjung. Direktur dan putrinya datang ke rumah saya. Ternyata putri direktur ini baru tiga bulan menjanda. Suaminya meninggal karena kecelakaan.
Di hari yang lain, kami pun mengunjungi rumah direktur. Saya, suami, dan anak saya datang diantar sopir pribadi menuju rumah direktur yang megah dan mewah berdiri tiga lantai. Memasuki rumah tersebut entah kenapa bulu kuduk saya berdiri. Saya merinding. Rumah seluas dan semegah itu terasa angker dan senyapbagi saya. Ada beberapa patung di dalam rumah dan juga di pintu gerbang masuk. Saya seperti tidak betah dengan hawa rumah tersebut. Kami mengobrol basa basi sebelum akhirnya menentukan hari yang tepat untuk tunangan dan lamaran. Sedangkan sopir saya ada di luar sedang bercakap-cakap dengan tukang kebun.
Suatu hari, sopir saya bercerita kepada saya bahwa dari obrolan dengan tukang kebun, bukan hanya menantu direktur yang meninggal. Sebulan sebelumnya, asisten rumah tangga (ART) perempuan juga meninggal karena kecelakaan. Dan ART yang meninggal tersebut bukan satu-satunya. Tuan rumah memang sering gonta-ganti ART. Meninggal terus cari pengganti. Begitu berulang kali. Dari keterangan sopir saya, tukang kebun sebetulnya ingin mengundurkan diri karena takut. Ketakutan itu bukan tanpa alasan. Tukang kebun mendapat informasi dari tetangga bahwa direktur menggunakan pesugihan untuk kelancaran bisnis dan karirnya. Pesugihan yang membutuhkan tumbal nyawa manusia.
Saya kemudian memberitahu suami saya agar upaya perjodohan ini dibatalkan. Tapi suami saya menolak. Dia tidak ingin proyek menjadi terganggu. Lagipula menurut suami saya, putra kami akan hidup dalam kecukupan materi dan karir yang bagus kalau menikah dengan putri direktur. Saya belum menceritakan hal ini pada putra kami. Hal ini dikarenakan putra kami nampaknya juga tertarik dengan putri direktur. Mereka sudah seperti akrab saat mengobrol dan sering keluar untuk makan bersama. Saya bingung memikirkan masalah ini. Saya tidak ingin putra kami satu-satunya meninggal karena jadi tumbal pesugihan. Apa yang harus saya lakukan? Saya sertakan foto kami di ruang keluarga di rumah direktur. Semoga Gus Massar bisa membantu.
Helena Winata, Jakarta Utara
JAWAB
Ibu Helena, salam sejahtera untuk kita semua. Semoga Anda sekeluarga juga sehat. Saya sudah melihat foto yang Anda kirimkan. Saya akan memberikan solusi tergantung Anda memilih yang mana. Jika Anda dan suami meneruskan perjodohan ini sampai ke jenjang pernikahan, saya akan membentengi putra Anda agar tidak menjadi tumbal pesugihan. Setelah menikah, putra Anda dan istri nanti harus tinggal di rumah yang lain yang tidak dekat dengan rumah direktur. Namun, jika Anda dan suami tidak meneruskan perjodohan ini, akan saya upayakan agar proyek suami dan direktur tetap bisa berjalan dengan baik. Dengan catatan, ada beberapa hal yang hanya bisa saya sampaikan jika Anda, suami, dan putra Anda datang langsung menemui saya. Segera hubungi nomor WA admin yang ada pada menu profil di website ini untuk mengatur janji bertemu dengan saya karena padatnya antrian klien dan tamu yang hendak berkonsultasi secara langsung. Terima kasih.