Saya sudah 10 tahun mengenal Gus Massar sejak saya menjadi pegawai di Department of Procurement sebuah perusahaan multinasional yang mengurusi bagian logistik. Saat itu Gus Massar sudah sering muncul di rubrik konsultasi di beberapa media cetak berupa tabloid dan majalah nasional yang oplah cetaknya juga banyak dibaca oleh pekerja migran dan diaspora di Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. Tugas saya waktu bekerja saat itu adalah menganalisis kebutuhan perusahaan, membuat permintaan pembelian, melakukan evaluasi pada pihak penyedia barang, menentukan pihak yang paling tepat untuk menjadi partner, melakukan pemesanan, hingga pada tahap melakukan pencatatan aktivitas yang sudah saya lakukan.
Melejitnya karir saya memang tak bisa dilepaskan begitu saja dari peran Gus Massar. Kemampuan saya berkomunikasi, melakukan presentasi, dan mendapat kepercayaan dari atasan untuk tugas berat, semakin membaik karena saya rajin melakukan terapi dan konseling kepada Gus Massar. Rasa percaya diri saya semakin meningkat. Keberuntungan seperti datang tanpa henti. Sempat ada kolega yang iri dan menyebarkan gosip tidak sedap tentang saya tapi berkat bantuan Gus Massar semua itu bisa lenyap dan teratasi. Ketika rapat Dewan Direksi akhirnya memilih saya menjadi CEO, saya buru-buru menelepon Gus Massar. Apakah saya mampu? Apakah saya kuat mengemban amanat tersebut? Dengan tegas Gus Massar menjawab bahwa saya bisa. Dan itu terbukti. Dua tahun setelah saya menjadi CEO, profit perusahaan meningkat.
Tersiar kabar bahwa sebuah lembaga mengadakan pemilihan CEO terbaik untuk diberi penghargaan. Beberapa rekan kerja, karyawan, dan direktur mendorong saya untuk ikut demi reputasi perusahaan di mata perusahaan lain, perusahaan partner, masyarakat, dan investor. Saya masih ragu. Saya menyodorkan persyaratan yang sudah saya baca kepada Gus Massar yang isinya adalah sebagai berikut:
1. Menjabat sebagai CEO perusahaan lokal/asing yang beroperasi di Indonesia.
2. Telah menjabat sebagai CEO lebih dari 1 (satu) tahun di perusahaan saat ini.
3. Perusahaan yang dipimpinnya merupakan salah satu market leader di industrinya.
4. Perusahaan yang dipimpinnya menunjukkan kinerja positif.
5. CEO dan/atau perusahaan yang dipimpinnya tidak memiliki permasalahan terkait GCG dan lingkungan.
6. Belum pernah menjadi TOP 3 Pemenang The Best CEO, kecuali apabila saat ini memimpin perusahaan yang berbeda.
• Mengirimkan data-data (untuk kepentingan penilaian):
• CV dalam bentuk softcopy
• Data jumlah karyawan (total) per-Desember hingga Desember berikutnya dalam kurun satu tahun.
• Data pendapatan/omset perusahaan (revenue) per-Desember hingga Desember berikutnya dalam kurun satu tahun.
• Data laba usaha dan laba bersih per-Desember hingga Desember berikutnya dalam kurun satu tahun.
• Mengirim sejumlah nama karyawan untuk disurvei secara online melalui format dokumen yang disediakan panitia.
Pemenang ditentukan berdasarkan hasil survey terhadap karyawan peserta CEO dan melalui panel juri yang terdiri dari para CEO Senior dan pakar SDM. Gus Massar menyarankan agar saya ikut saja. Soal menang dan kalah itu urusan nanti yang penting saya harus yakin dulu dan sabar menjalani prosesnya. Begitu kata Gus Massar. Saya melakukan terapi dan konseling sebanyak tiga kali. Saya akhirnya mantap mengikuti seleksi. Biarpun hasilnya kemudian saya tidak menjadi pemenang pertama dan hanya menjadi pemenang posisi kedua, saya sudah merasa senang karena profil saya dan perusahaan muncul di media cetak saat itu. Saya sungguh berterima kasih kepada Gus Massar telah mendongkrak kepercayaan diri saya sehingga selain terlihat karismatik dan berwibawa, keberuntungan sering berpihak pada saya.
Rizal Mahantara, Jakarta